Ramadan kali ini tanpa perbedaan
Bismillah. Hari ini adalah hari ke-29 kita puasa Ramadan. Berdasarkan pengumuman resmi dari Kemenag, sidang isbat malam ini diputuskan bahwa Ramadan baru berakhir pada hari Ahad, dan Idul Fitri jatuh pada hari Senin. Alasannya, posisi bulan kurang dari 3 derajat sehingga tidak bisa terlihat secara kasat mata.
Bagi saya, mendengar berita ini ada rasa senang dan bahagia. Kalau kalian orang Indonesia, pasti sudah paham bahwa ini semacam momen langka. Biasanya, ada perbedaan pendapat antara pemerintah dan ormas seperti Muhammadiyah mengenai kapan awal dan akhir Ramadan. Kadang, puasa dimulai bersama tetapi berakhir berbeda, atau sebaliknya, puasa dimulai berbeda tapi lebaran jatuh di hari yang sama. Yang paling terasa tuh biasanya ketika lebaran berbeda. Karena kebayang yang situ lebaran yang sini kelaparan1 wkwk. Perbedaan cara menentukan waktu Ramadan ini tentu masing-masing pihak punya dalilnya, tetapi itu diluar pengetahuan saya 🙏.
Maka, Ramadan kali ini menjadi sesuatu yang luar biasa. Kita mengawali dan mengakhiri Ramadan bersama-sama. Ini seperti simbol persatuan, di tengah berbagai dinamika yang terjadi selama Ramadan—mulai dari isu RUU TNI, kasus Pertamina yang mengoplos Pertamax menjadi Pertalite, hingga berita-berita lain yang cukup meresahkan.
Tapi di sisi lain, ada ketenangan tersendiri ketika kita bisa menyelesaikan Ramadan dengan serempak. Setidaknya, di penghujung bulan suci ini, kita bisa bersama-sama menutupnya dengan baik.
Masih ada satu hari lagi berpuasa, jadi mari kita maksimalkan akhir Ramadan ini dengan kebaikan. Perbanyak membaca Al-Qur'an, tingkatkan kualitas salat, dan berdoa agar Allah memberikan kebaikan kepada kita. Semoga kita bisa mengakhiri Ramadan ini dalam ketaatan.
Aamin Ya Rabbal Aalamin...
Sekian dari saya, terima kasih telah membaca!
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
gak "kelaparan" juga sih. Kata tersebut dipakai karena berima 👌↩