Salman Web

Syair: Sastra dari Budaya Islam

Contoh Syair Agama

Seringkanlah kita memohon ampun
Agar jiwa laksana embun
Janganlah sampai nanti tertegun
Saat nyawa lepas dari ubun-ubun

Bismillah, Seni dan Sastra merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan. Banyak ciptaan Allah yang begitu menakjubkan, keindahan hadir dalam berbagai sisinya. Mulai dari hutan dengan beraneka ragam flora dan fauna, hingga langit penuh bintang yang memesona.

Kita sebagai manusia, memiliki perasaan. Perasaan ini dituang dalam berbagai macam bentuk. Ada yang menuangkannya dalam lukisan, lagu, karya fisik, ataupun tulisan. Tulisan sendiri terpecah menjadi beberapa jenis. Ada yang berakhir menjadi cerita, lirik lagu, puisi, dan banyak macam jenisnya

Diantara jenis jenis karya yang ada, hadirlah salah satu jenis karya sastra yang menarik perhatianku.

Syair.

Apa itu syair? Kenapa ada syair? Siapa itu syair? Salah apa dia?

Wah wah wah, tenang tenang. Pertanyaan kalian akan terjawab bila kalian terus membaca artikel ini. Kecuali pertanyaan “siapa itu syair”. Serius kalian nanya itu?

Definisi Syair

Berdasarkan buku “Apresiasi Sastra Indonesia” yang disusun oleh E. Kosasih, Syair adalah salah satu jenis puisi klasik/puisi lama yang memperoleh pengaruh dari kebudayaan Arab.

Jumlah syair terdiri dari 4 baris. Syair juga tidak memiliki sampiran. Apa itu sampiran? Berdasarkan KBBI: “paruh pertama pada pantun, yaitu baris kesatu dan kedua berupa kalimat yang biasanya hanya merupakan persediaan bunyi kata untuk disamakan dengan bunyi kata pada isi pantun (biasanya kalimat pada sampiran tidak ada hubungannya dengan bagian isi)”

Bahasa sederhananya, sampiran itu digunakan untuk nyambung nyambungin biar lebih berima dan biasanya tidak nyambung dengan isi yang akan disampaikan.

Contoh sampiran di pantun (bagian yang di bold):

Di tepi kali saya menyinggah
Menghilang penat menahan jerat

Orang tua jangan disanggah
Agar selamat dunia akhirat.

Sedangkan syair, dari baris pertama hingga baris keempat isinya “daging” semua:

Hidup sementara hanyalah beribadat
Bukan mengumpat bukan maksiat
Janganlah terbuai godaan syahwat
Hingga ibadah kena terlewat

Ciri khas lain dari syair adalah rimanya a-a-a-a. “a” disini maksudnya bukan berarti berakhiran dengan huruf vokal a, tetapi bunyi akhir dari baris pertama hingga ke empat konsisten.

Tema yang diangkat syair bisa berupa kisah romantis, kiasan, peristiwa sejarah, dan ajaran agama.

Asal kata syair

Asal kata syair adalah dari bahasa arabnya Syu’ur yang artinya Perasaan. Kata itu kemudian berkembang menjadi Syi’ru yang artinya Puisi.

Asal Mula syair

Pada awalnya, syair datang ke Indonesia dari Persia. Masuknya syair berbarengan pula dengan masuknya ajaran Islam ke Indonesia.

Seiring berjalannya waktu, syair kemudian berkembang dan berubah menjadi khas melayu.

Kriteria Syair

Kapan sebuah sastra disebut syair? Ciri ciri syair tadi sudah saya sebutkan di bagian awal, tetapi di sini saya akan menjelaskan dengan lebih detail lagi.

Sebuah sastra disebut baru bisa disebut syair jika memenuhi 6 syarat ini:

  1. Terdiri dari empat baris

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, dalam 1 bait syair harus ada empat baris.

Contoh:

Bermula kisah kita mulai (baris 1)

Zaman dahulu zaman bahari (baris 2)

Asal mulanya sebuah negeri (baris 3)

Timbulnya kerajaan Raja di Candi (baris 4)

  1. Tiap baris terdiri dari empat hingga enam kata

Contoh:

Bermula/kisah/kita/mulai (4 kata)

Zaman/dahulu/zaman/bahari (4 kata)

Asal/mulanya/sebuah/negeri (4 kata)

Timbulnya/kerajaan/Raja/di/Candi (5 kata)

  1. Tiap baris terdiri dari delapan hingga empat belas suku kata

Contoh:

Ber/mu/la/kis/ah/ki/ta/mu/lai (9 suku kata)

Za/man/da/hu/lu/za/man/ba/ha/ri (10 suku kata)

A/sal/mu/la/nya/se/bu/ah/ne/ge/ri (11 suku kata)

Tim/bul/nya/ke/ra/ja/an/Ra/ja/di/Can/di (12 suku kata)

  1. Memiliki rima a-a-a-a

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, rima “a-a-a-a” bukanlah berakhiran huruf a. “a” digunakan untuk menjelaskan bahwa akhiran dari setiap baris berbunyi sama.

Contoh:

Paksi Simbangan konon namanya
Cantik dan manis sekalian lakunya
Matanya intan cemerlang cahayanya
Paruhnya gemala tiada taranya

ika tuan menjadi air
Kakang menjadi ikan di pasir
Kata nin tiada kakanda mungkir
Kasih kakang batin dan lahir

  1. Semua baris adalah isi

Maksudnya, semua barisan itu sambung menyambung, ada isinya, bukan sampiran.

  1. Berisi cerita ataupun pesan

Syair bisa berisi cerita dan perasaan yang dialami sang penulis, tetapi syaair juga bisa berisi petuah-petuah bijak.

Penyair Terkenal

Jalaluddin Rumi

Patung Jalaluddin Rumi

Dia adalah penyair sufi, yang karyanya populer di Amerika serikat. Hasil syair yang dibuat oleh jalaluddin Rumi berpengaruh kepada perkembangan Sastra Persia.

Karyanya yang paling sering disebut adalah Kitab Matsnawi. Selain itu, Jalaluddin Rumi juga membuat Diwan Syamsi Tabriz dan Fihi Ma Fihi. Karya Sastra Jalaluddin sudah diterjemahkan ke berbagai bahasa.

Hamzah Fansuri

Foto Hitam Putih Hamzah Fansuri

Dia adalah ulama sufi yang mengikuti aliran wahdatun wujud.

Hamzah Fansuri adalah seorang sastrawan. Dijuluki Sang Pemula Puisi Indonesia oleh A. Teuuw dan Bapak Sastra Melayu oleh Abdul Hadi W. M.

Dia juga bisa dikenal sebagai pencipta genre syair. Karyanya adalah Syair Burung Unggas dan Syair Perahu.

Kenapa ada Syair?

Syair ada sebagai alat untuk membentangkan imajinasi yang puitis dalam menyampaikan pesan dan nilai nilai kepada pembaca.

Cara Membuat Syair

Untuk membuat syair, ada beberapa hal yang perlu kalian tentukan:

Kesimpulan

Syair merupakan salah satu karya sastra lama yang memiliki ciri khas tertentu sehingga bisa dibedakan dari pantun dan jenis puisi lama lainnya. Beberapa penyair yang terkenal seperti Jalauddin Rumi dan Hamzah Fansuri telah memberikan kontribusi penting terhadap eksistensi dan perkembangan syair.

Pendapat saya pribadi, syair merupakan karya sastra yang unik dan saya terpikat dengannya. Syair juga bisa menjadi alat bagi kita untuk mendakwahkan agama islam, dan akhlak-akhlak yang baik.

#my-idea-school